Ads 468x60px

.

Pages

Subscribe:

Labels

Selasa, 23 Agustus 2011

Catatan Perjalanan: Penerimaan Sakramen Krisma di Paroki Bengkayang

Suka cita besar dirasakan umat katolik Paroki St.Pius X Bengkayang. Uskup Agung Pontianak, Mgr. Hieronymus Bumbun,OFM.Cap, berkenan menerimakan sakramen krisma pada tanggal 8 – 14 Agustus 2011. Sakramen krisma dilaksanakan ditujuh tempat dalam wilayah paroki Bengkayang. Sakramen krisma adalah bagian dari 3 sakramen inisiasi. Inisiasi artinya memasukan orang dalam gereja. Setiap umat katolik wajib untuk menerima sakramen inisiasi yaitu Baptis, Ekaristi dan Krisma. Melalui sakreman krisma diharapkan umat yang menerimanya dapat bertumbuh dalam iman serta menjadi dewasa. Dalam rangka inilah uskup hadir melaksanakan penerimaan sakramen krisma.
            Hari pertama krisma dilaksanakan di Stasi Dapan (8 agustus). Uskup bersama P.Herebertus Hermes Abet,Pr dan rombongan Koor dari Bengkayang menuju Ledo kemudian dilanjutkan dengan menumpang perahu menuju stasi Dapan. Dari Steigher Dapan uskup ditandu menuju kampung yang jaraknya 1,2 Km. Di awal kampung uskup dan rombongan disambut oleh 7 kali tembakan senapang lantak, kemudian disambut tarian penyambutan, pemotongan bambu muda serta penaburan beras kuning. Uskup diarak menuju rumah ketua umat dengan menginjak bidai selamat datang dan berisitirahat sejenak sebelum misa krisma dimulai. Misa dimulai pukul 09.00. Umat katolik Dapan dan sekitarnya di aliran Sungai Dapan baru kali ini melihat dan bertemu langsung dengan uskupnya dan menginjakkan kaki di  kampung Dapan. Dapan dijadikan pusat menerima krisma dengan 5 kampung di sekitarnya bergabung di sana. Umat yang menerima sakramen krisma berjumlah 144 orang.
Hari kedua, 9 Agustus 2011, penerimaan sakramen krisma dilaksanakan di Stasi Sungai Betung sebagai pusat dengan melingkupi 2 stasi yaitu Stasi Sungai Betung dengan 11 kampung dan Stasi Ketiat dengan 5 kampung. Umat mengarak Uskup di awal kampung yaitu di Puskesmas Sungai Betung. Perarakan diawali Drum Band SD Amkur, barisan penerima krisma, kemudian uskup dengan menaiki mobil, kemudian seluruh umat menuju gereja. Untuk pertama kalinya uskup kita menginjakkan kakinya di stasi ini. Misa dimulai pukul 09.30. Dalam misa ini umat yang menerima sakramen krisma berjumlah 122 orang sekaligus uskup juga memberkati gereja St. Thomas setelah gedung gereja direnovasi.
Hari ketiga, 10 Agustus 2011, penerimaan sakramen krisma dilaksanakan di Stasi Ledo. Misa dimulai pukul 17.00. Uskup beserta rombongan disambut di gerbang gereja dengan tarian kemudian misa pun dimulai. Di Stasi Ledo sebagai pusat melingkupi 7 kampung telah menerima krisma sebanyak 103 orang. Dalam khotbahnya uskup menyatakan Ledo dapat menjadi Paroki baru asalkan umat dapat menyiapkan diri dengan segala kelengkapan untuk menjadi paroki. Penambahan tenaga imam mendesak untuk memenuhi kebutuhan keuskupan. Umat wilayah Ledo bersukacita ketika uskup mengatakan hal tersebut.
Hari keempat, 11 Agustus 2011, penerimaan sakramen krisma dilaksanakan di Stasi Peranuk. Misa dimulai pikul 17.00. Penerima krisma dari Stasi Peranuk dengan 5 kampung sekitarnya berjumlah 143 orang. Peranuk adalah stasi awal yang terbetuk sejak paroki Bengkayang didirikan 1 September 1934. Umat yang hadir termasuk yang menerima sakramen krisma merasakan kebahagiaan dan suka cita karena uskup berkenan hadir.
Hari kelima, 12 Agustus 2011, sakramen krisma diterimakan di Stasi Sejadis. Sejadis merupakan wilayah transmigrasi. Uskup datang untuk kali kedua di stasi tersebut sejak gereja mereka diresmikan pada tahun 2002. Misa di mulai pikul 09.00. Penerimaan sakramen krisma di Sejadis melingkupi 3 kampung disekitarnya berjumlah 64 orang.
Hari keenam, 13 Agustus 2011, sakramen krisma diterimakan di Stasi Sekaruh. Misa di mulai pukul 09.00. Sekaruh adalah stasi yang terbetuk pada tahun 1935. Uskup disambut di gerbang gereja dengan tarian penyambutan dan langsung mulai misa ketika masuk gereja. Umat yang menerima sakramen krisma berjumlah 176 orang.
Hari ketujuh, 14 Agustus 2011, sakramen krisma diterimakan dipusat paroki. Misa di mulai jam 09.00. Hari terakhir penerimaan krisma di paroki Bengkayang. Peserta krisma di Bengkayang berjumlah 544 orang yang berasal dari pusat paroki serta stasi sekitar yaitu: Tampe Atas, Malosa, Lumar, Bare Lamat, Trans Rangkang dan Sayung. Di pusat paroki umat yang hadir memenuhi dalam gereja sampai luar gereja, bahkan dalam gereja hanya di isi oleh peserta krisma. Dalam misa meriah ini dihadiri juga oleh Drs. Yakobus Luna,M.Si dan juga ketua DPR Bengkayang Darwis. Setelah misa seluruh peserta krisma dan undangan santap siang bersama di aula paroki.
            Dalam sambutannya ketua DPP paroki Bengkayang menyatakan: berterima kasih atas kesediaan Uskup untuk berkenan menerimakan sakramen krisma bagi segenap umat katolik di wilayah paroki bengkayang mulai tanggal 8-14 Agustus 2011. Terima kasih yang tak terhingga pula bagi para pengurus umat beserta panitia di stasi-stasi yang menjadi penyelenggara sehingga para krismawan-krismawati telah menerima pengurapan dari Uskup kita. Total penerima sakramen krisma mulai tanggal 8-14 agustus 2011 di paroki Bengkayang berjumlah 1.296 orang. Deo Gratia.

Perarakan Misa Kirsma di Ledo 10 Agustus 2011

Gerbang Gereja Sejadis, Misa Krisma  12 Agustus 2011

Uskup di arak menuju Gereja St. Thomas Sungai Betung 9 Agustus 2011
























Oleh-oleh Jumpa OMK Sealiran Sungai Ledo di Dapan

Kontingen Tapendan Muhi Riam

Orang Muda Katolik (OMK) Sealiran Sungai Ledo, Paroki St. Pius X Bengkayang untuk pertama kalinya mengadakan jumpa OMK pada tanggal 6-7 Agustus 2011. Pusat kegiatan dilaksanakan di Stasi Dapan. Kegiatan tersebut sekaligus bertepatan dengan penerimaan sakramen krisma 8 Agustus 2011. Peserta jumpa omk berjumlah 76 orang. Kegiatan tersebut diadakan di lapangan sepak bola kampung  Dapan. Kaum muda ini selama 3 hari mendirikan tenda dan tidur di sana. Meskipun dalam situasi yang serba terbatas, pada malam hari diterangi oleh cahaya pelita (Genset hidup sampai jam 10 malam), mereka tetap bersemangat mengikuti kegiatan.
Dari paroki yang turut hadir dalam acara tersebut adalah Pastor Moderator OMK, ketua DPP beserta seksi kepemudaan. Turut pula hadir tiga Frater Praja yang sedang liburan dari pendidikan mereka di Malang. Mereka berangkat dari Bengkayang menuju Ledo kemudian dari Ledo menuju Dapan memakan waktu 3 Jam. Sesampai di Steigher, rombongan bergabung dengan beberapa peserta yang sudah datang dahulu.
Acara jumpa omk ini dimulai pada 6 agustus 2011 pukul 15.00. Peserta dikumpulkan untuk saling mengenal dalam ice breaking. Kemudian pada pukul 19.00 peserta berhimpun di Gereja untuk bersama-sama Sharing dengan pembicara Ketua DPP dan para Frater.
Hari kedua, Minggu 7 Agustus 2011. Setelah sarapan, peserta bersama umat Dapan menghadiri misa. Gereja terisi penuh bahkan sampai duduk di luar gereja. Usai misa, peserta mengadakan lomba rekreatif diantaranya lomba makan kerupuk dan lari karung. Setelah makan siang kegiatan dilanjutkan dengan Outbound. Para peserta diacak dalam 5 kelompok. Panitia kegiatan berasal dari OMK Dapan mereka juga membaur bersama dengan peserta. Acara yang baru kali pertama dilakukan ini menarik hati peserta bahkan umat Dapan sendiri dari yang terkecil sampai tertua berbondong-bondong menyaksikan. Setelah itu pada pukul 16.00 peserta dihimpun kembali di gereja untuk persiapan menyambut krisma serta persiapan menyambut kegiatan kedatangan Uskup Agung Pontianak. Hal yang turut menggembirakan adalah seluruh peserta jumpa OMK juga turut menerima sakramen krisma tersebut. Malam harinya peserta mengadakan games dan menyalakan api unggun sekaligus juga penyerahan kenang-kenangan dari DPP kepada peserta jumpa OMK.
Ketua DPP paroki St.Pius X Bengkayang, Dododrikus, A.P mengatakan: kegiatan Jumpa OMK sealiran sungai ini adalah sebuah ajang berhimpun kaum muda serta untuk saling berbagi pengalaman iman. Kaum muda jaman ini menghadapi banyak sekali tantangan. Tantangan pergaulan, tantangan kemajuan jaman serta tantangan keimanan. Kaum muda adalah gereja, oleh karena itu sedari muda kita harus mau melibatkan diri dari dalam kegiatan menggereja. Kami yang saat ini mengurus gereja kelak akan menjadi tua maka kelangsungan gereja ada ditangan kaum muda. Jangan jerih bangkit dan bergerak membangun gereja di Stasi kita masing-masing.
Lorensius sebagai ketua panitia juga mengatakan: berterima kasih atas peran serta OMK dari berbagai stasi untuk hadir dalam jumpa OMK ini. Beliau tidak menyangka kehadiran teman-teman OMK begitu antusias mulai dari hari pertama sampai hari kedua malam. Teman-teman OMK rela untuk berjalan kaki kemudian menumpang perahu untuk dapat mengikuti acara ini. Semoga kegiatan ini dapat berlanjut untuk masa yang akan datang.
Pastor Moderator OMK paroki Bengkayang P. Alexander Mardalis,Pr juga mengatakan bahwa acara ini memang sengaja dilaksanakan untuk menyatukan hati OMK se aliran sungai untuk bersatu menunjukan kekompakan dan membangkitkan rasa percaya diri setiap omk agar mau dan mampu membangkitkan gereja di Stasi masing-masing serta menunjukan partisipasi yang nyata dalam keseharian untuk membangun gereja, misalnya dengan aktif sembahyang serta juga memenuhi harapan gereja dalam panggilan hidup berkeluarga untuk melangsungkan perkawinan gereja secara murni. Kegiatan jumpa omk sealiran sungai ini akan kita lanjutkan lagi ditahun depan. Siapa yang menjadi tuan rumah tergantung kesiapan stasi sealiran sungai untuk menindaklanjutinya.
Setelah penyalaan api unggun seluruh peserta bersama pengurus umat Dapan berdoa untuk kaum muda dan gereja yang dipimpin Fr. Suwandi. Setelah doa malam peserta beristirahat untuk mempersiapkan diri menyambut uskup serta menerima sakramen krisma dari Uskup Agung Pontianak, Mgr. Hieronymus Bumbun, OFM.Cap. Hidup OMK! Hidup Gereja Katolik. Sampai jumpa lagi dalam kegiatan jumpa omk berikutnya.